Dalam laga yang berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Chelsea itu, Mata melepaskan tembakan dari tengah kotak penalti yang mental setelah membentur tubuh seorang pemain pada menit ke-50. Wasit Martin Atkinson menganggap bola itu sudah melewati garis gawang dan menyatakan gol, meski jika dilihat dari tayangan ulang, bola belum melewati garis gawang.
"FA sudah mendesak Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) untuk menerapkan teknologi garis gawang selama beberapa tahun belakangan ini, dan kami sekarang menyatakan agar teknologi itu dapat diterapkan sesegera mungkin. FA akan menunggu hasil dari rapat IFAB pada 2 Juli mendatang," demikian pernyataan FA dalam situs resminya.
FA sendiri sebelumnya berencana menerapkan teknologi tersebut pada musim 2012-2013. Teknologi yang akan diuji FA adalah hawk eye dan goal reef. Namun, FA masih menunggu lampu hijau dari IFAB yang merupakan badan di bawah FIFA yang bertanggung jawab akan masalah tersebut.
FA adalah federasi yang terdepan menyuarakan teknologi tersebut dalam 10 tahun belakangan ini, terutama setelah Inggris merasa dirugikan pada laga babak 16 besar Piala Dunia 2010 Afrika Selatan melawan Jerman.
Ketika itu tendangan gelandang Inggris, Frank Lampard, yang mengenai mistar gawang terlihat dalam tayangan ulang sudah melewati garis gawang. Akan tetapi, karena bola kembali memantul keluar gawang, wasit tak mengesahkan gol tersebut.