Usaha budidaya jamur tiram memang sangat menggiurkan. Dilihat dari segi finansial dapat dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan. Apalagi bagi para hobiis ataupun wirausahawan, usaha ini terbilang sangat menyenangkan dan menarik. Jika kita amati, peminat usaha budidaya ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Tentu saja banyak faktor yang menjadi alasan meningkatnya peminat usaha ini mulai dari sekedar hobi, faktor jamur sebagai pangan yang sehat ataupun jamur sebagai pangan masa depan. Itu artinya usaha ini akan terus berkembang untuk waktu yang lama.
Tapi tentu bukan berarti usaha ini tanpa kendala. Bagaimanapun usaha budidaya ini melibatkan makhluk hidup (jamur tiram). Berbeda dengan benda mati, bekerja dengan makhluk hidup terkadang sulit untuk ditebak karena kondisinya yang bisa berubah ubah. Oleh karena itu ada sifat sifat makhluk hidup yang sebisa mungkin harus kita kenali tidak terkecuali jamur tiram. Salah satu yang harus diperhatikan ialah faktor lingkungan dimana jamur tiram dapat tumbuh dengan sehat yaitu berupa ketinggian lokasi, suhu, kelembapan, dan aerasi.
Yang menjadi pertanyaan adalah bisakah jamur tiram ini dibudidayakan di luar kondisi optimum jamur tiram. Kita ketahui pada umumnya jamur tiram tumbuh baik di lingkungan yang bersuhu rendah / dingin. Lalu bisakah dibudidayakan di daerah yang panas?
Dari pengalaman yang pernah saya lakukan maka jawabannya adalah bisa. Kondisi lingkungan panas dapat kita siasati dengan berbagai cara. Cara yang paling mudah adalah dengan membuat bangunan kumbung permanen dan menggunakan AC. Wohohoho….ya terang aja! Begitulah kira-kira tanggapan sebagian besar orang.
Saya setuju bahwa cara di atas hanya bisa digunakan untuk usaha skala besar dengan budget yang besar pula. Artinya sangat tidak efisien untuk usaha menengah ke bawah. Jadi bagaimana cara kita menyiasati kendala ini dengan usaha dan budget yang rendah?.
Beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan diantaranya
- Membuat bangunan kumbung dengan sistem sirkulasi buka tutup. Pada saat siang hari sirkulasi kumbung ditutup agar kelembapan di dalam kumbung terjaga. Sebaliknya pada malam hari bisa dibuka sehingga suhu ruangan lebih dingin.
- Menggunakan bahan atap yang tidak menyerap panas.
- Meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung untuk membantu meningkatkan kelembapan ruangan.
- Membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh dekat dengan pepohonan
- Menanam banyak tanaman (perdu) di sekitar rumah kumbung.
- Bangunan kumbung dibuat lebih tinggi minimal 4 meter
- Rak penyimpanan log jamur dibuat tidak lebih dari 3 tingkat.
- Melakukan penyiraman minimal 3 kali sehari.