Salah seorang dokter bedah plastik yang sering memakai teknik cangkok lemak untuk memperbesar penis adalah Dr Roberto Viel. Dokter yang mengelola klinik bedah plastik di Harley Street, Inggris ini mengaku melayani 200 operasi penis atau penoplasty tiap tahun.
Tekniknya persis sama seperti cangkok lemak untuk memperbesar payudara, yakni dengan mengekstrak kelebihan lemak dari bagian tubuh yang lain misalnya perut. Ekstrak lemak itu kemudian diolah, lalu disuntikkan di bawah permukaan kulit pada bagaina atas kemaluan.
Tidak semua lemak disuntikkan dalam sekali waktu, sebagian disimpan dalam lemari es untuk disuntikkan ulang apabila lemak pada penyuntikan pertama ternyata diserap kembali oleh tubuh. Penyerapan kembali lemak yang disuntikkan juga terjadi pada cangkok lemak dari perut ke payduara.
"Tidak ada seorang pun yang mau ambil risiko. Saya sendiri tidak akan senaif dansebodoh itu untuk mempertaruhkan nama baik jika ternyata prosedur ini tidak aman," kata Dr Viel menjamin keamanan prosedur ini, seperti dikutip dari The Independent, Jumat (18/5/2012).
Untuk urusan cangkok-mencangkok lemak ke penis, pengalaman Dr Viel nampaknya tidak perlu diragukan. Selama lebih dari 20 tahun ia pernah berpraktik di London Centre for Aesthetic Surgery dan sejak 1991 telah melakukan 3.000 operasi cangkok lemak ke penis.
Meski memang tidak sepopuler cangkok lemak untuk memperbesar payudara, penoplasty dengan teknik cangkok lemak diakui cukup laris. Saat ini, 50 persen layanan yang dikerjakanDr Viel adalah memperbesar penis dengan teknik yang memakan waktu hanya 90 menit ini.
Hasilnya lumayan memuaskan, sebab ukuran lingkar penis setelah diberi cangkokan lemak rata-rata bisa bertambah hingga 1 inchi atau sekitar 2,54 cm. Memang tidak selalu sama pada semua orang, sekali lagi tergantung seberapa banyak lemak yang diserap kembali oleh tubuh setelah disuntikkan.