Untuk menarik minat pengguna, produsen kondom kini memproduksi berbagai varian baik bentuk maupun aroma yang ditambahkan pada kondom. PT Mitra Rajawali Banjaran sebagai produsen kondom terbesar di Asia Tenggara menanggapi tren dan permintaan pasar dengan memproduksi beragam varian kondom.
Mungkin masyarakat menganggap dengan adanya tekstur dan gerigi lebih memberikan rangsangan pada perempuan
-- Syahdu Hilal
Direktur PT MRB, Saptariyanti AK Puteri, menjelaskan bahwa perusahaannya kini memproduksi 4 bentuk kondom yaitu: tipe polos biasa, berkontur dengan bintil, berkontur garis, dan berkontur kombinasi garis dan bintil. Selain bentuk juga beberapa aroma tambahan antara lain : stroberi, vanila, blueberi, pisang, dan coklat.
Produksi kondom polos lebih banyak digunakan untuk memasok kebutuhan alat kontrasepsi kondom tanpa merek untuk program keluarga berencana. Sedangkan kondom berkontur bermerek dipasok untuk pasar umum baik lokal atau ekspor.
"Saat ini, pasar branded yang diminati yang bergerigi. Kondom ini sangat diminati karena punya tekstur dot-nya seperti gerigi", kata Saptariyanti.
Syahdu Hilal, bagian produksi PT MRB yang menangani kontrol kualitas menambahkan jika jenis kondom berkontur gerigi disukai karena sensasinya. "Mungkin masyarakat menganggap dengan adanya tekstur dan gerigi lebih memberikan rangsangan pada perempuan", katanya. Menurut Syahdu, produksi kondom bergerigi di PT MRB tiap tahun trennya meningkat.
"Tahun 2011 lalu produksi kondom gerigi mencapai 4.000 gross. Padahal tahun-tahun sebelumnya hanya ratusan gross", ujar Syahdu.
Pembuatan kondom bergerigi relatif lebih sulit karena harus menghasilkan kondom dengan bintil-bintil yang lebih tebal dari ukuran kondom pada umumnya. Syahdu mengaku risiko gagal produksi kondom gerigi mencapai 15 persen, sedangkan kondom polos kurang dari 10 persen.
"Bahan baku latek jika dibuat kondom gerigi menjadikan kondom lebih tebal. Padahal sifat latek itu makin tebal makin getas atau gampang rusak. Latek itu makin tipis justru makin kuat", papar Syahdu.
Selain gerigi, kondom yang juga diminati adalah jenis super tipis. Menurut Saptariyanti, kondom jenis ini disukai karena dirasakan penggunanya seakan tidak menggunakan kondom. Untuk kondom beraroma, Saptariyanti mengatakan tergantung pengguna. Saat ini kondom beraroma yang disukai adalah rasa stoberi.
PT MRB sebagai produsen kondom dalam negeri kini berusaha meningkatkan pasar yang kini banyak didominasi produk impor dengan merek lokal ataupun internasional. Tingginya minat pengguna kondom bergerigi yang akan dijadikan salah satu strategi merebut pasar di Indonesia.