Masalah kehidupan seksual seseorang umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti psikologis dan fisik. Mereka yang menderita penyakit tertentu seperti halnya diabetes memiliki risiko besar menghadapi gangguan kehidupan seksual.
Lantas, bagaimana diabetes dapat memengaruhi kehidupan seksual Anda atau sebaliknya? Penelitian menunjukkan, dua puluh lima persen dari semua perempuan dengan diabetes dan sekitar 50 persen pria akan mengalami beberapa jenis masalah seksual atau hilangnya gairah seksual sebagai akibat dari kondisi mereka.
Pada pria
Jangka panjang diabetes pada pria bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, yang terlibat dalam proses ereksi kompleks. Hal ini berarti pria dengan diabetes mungkin menderita disfungsi ereksi (DE) dan tidak mampu untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Sebanyak sepertiga dari pria dengan diabetes pada akhirnya akan mengalami impotensi.
Bahkan, beberapa pria baru mengetahui bahwa mereka mengidap diabetes ketika mereka mencari pengobatan terkait masalah disfungsi ereksi mereka. Namun Anda tidak perlu cemas, hal ini dapat di atasi dengan mengatur pola diet yang tepat dan ditunjang dengan konsumsi obat-obatan atau insulin.
Pada perempuan
Sejumlah wanita dengan diabetes dapat menderita vaginitis berulang (radang vagina), yang biasanya disebabkan jamur infeksi. Kondisi ini akan membuat hubungan seks terasa tidak nyaman dan menyakitkan. Bahkan pada beberapa perempuan, mungkin akan mengalami gatal atau sensasi seperti terbakar, dan keluarnya cairan putih.
Perempuan dengan diabetes juga bisa mendapatkan sistitis berulang - salah satu penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK). Selain itu, beberapa bukti menunjukkan bahwa perempuan dengan diabetes cenderung memiliki masalah dengan gairah, dan klitoris (pusat saraf seks pada perempuan) mungkin tidak merespon rangsangan dengan cara yang biasa.
Mungkinkah berhubungan seks setelah mengidap diabetes?
Jika Anda merasa diabetes menyebabkan masalah dengan kehidupan seks Anda, segera konsultasikan hal ini dengan dokter.Biasanya, dokter akan mencoba mencari tahu apakah masalah seksual tersebut disebabkan oleh cacat pada saraf atau sistem sirkulasi akibat diabetes, atau apakah lebih karena faktor psikologis. Seringkali perbedaan ini sulit untuk dikelompokan.
Dalam kasus apapun, ketika problem disfungsi seksual mulai terjadi secara teratur dan cenderung memburuk, maka faktor psikologis akan terlibat di dalamnya.
Pria yang mengidap diabetes dan impotensi dapat dibantu dengan obat-obatan yang diresepkan dokter seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis) dan vardenafil (Levitra). Namun, jika hasil tes menunjukkan bahwa sistem saraf Anda belum rusak oleh diabetes, dan tidak ada masalah peredaran darah yang terkait, maka sebenarnya Anda tidak mengalami masalah dengan kehidupan seksual. Dibutuhkan dukungan dari pasangan dan dokter untuk mengatasi kondisi ini.
Lantas, bagaimana diabetes dapat memengaruhi kehidupan seksual Anda atau sebaliknya? Penelitian menunjukkan, dua puluh lima persen dari semua perempuan dengan diabetes dan sekitar 50 persen pria akan mengalami beberapa jenis masalah seksual atau hilangnya gairah seksual sebagai akibat dari kondisi mereka.
Pada pria
Jangka panjang diabetes pada pria bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, yang terlibat dalam proses ereksi kompleks. Hal ini berarti pria dengan diabetes mungkin menderita disfungsi ereksi (DE) dan tidak mampu untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Sebanyak sepertiga dari pria dengan diabetes pada akhirnya akan mengalami impotensi.
Bahkan, beberapa pria baru mengetahui bahwa mereka mengidap diabetes ketika mereka mencari pengobatan terkait masalah disfungsi ereksi mereka. Namun Anda tidak perlu cemas, hal ini dapat di atasi dengan mengatur pola diet yang tepat dan ditunjang dengan konsumsi obat-obatan atau insulin.
Pada perempuan
Sejumlah wanita dengan diabetes dapat menderita vaginitis berulang (radang vagina), yang biasanya disebabkan jamur infeksi. Kondisi ini akan membuat hubungan seks terasa tidak nyaman dan menyakitkan. Bahkan pada beberapa perempuan, mungkin akan mengalami gatal atau sensasi seperti terbakar, dan keluarnya cairan putih.
Perempuan dengan diabetes juga bisa mendapatkan sistitis berulang - salah satu penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK). Selain itu, beberapa bukti menunjukkan bahwa perempuan dengan diabetes cenderung memiliki masalah dengan gairah, dan klitoris (pusat saraf seks pada perempuan) mungkin tidak merespon rangsangan dengan cara yang biasa.
Mungkinkah berhubungan seks setelah mengidap diabetes?
Jika Anda merasa diabetes menyebabkan masalah dengan kehidupan seks Anda, segera konsultasikan hal ini dengan dokter.Biasanya, dokter akan mencoba mencari tahu apakah masalah seksual tersebut disebabkan oleh cacat pada saraf atau sistem sirkulasi akibat diabetes, atau apakah lebih karena faktor psikologis. Seringkali perbedaan ini sulit untuk dikelompokan.
Dalam kasus apapun, ketika problem disfungsi seksual mulai terjadi secara teratur dan cenderung memburuk, maka faktor psikologis akan terlibat di dalamnya.
Pria yang mengidap diabetes dan impotensi dapat dibantu dengan obat-obatan yang diresepkan dokter seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis) dan vardenafil (Levitra). Namun, jika hasil tes menunjukkan bahwa sistem saraf Anda belum rusak oleh diabetes, dan tidak ada masalah peredaran darah yang terkait, maka sebenarnya Anda tidak mengalami masalah dengan kehidupan seksual. Dibutuhkan dukungan dari pasangan dan dokter untuk mengatasi kondisi ini.